Minggu, 27 Juni 2010

CINTAKU KANDAS DI JAKARTA

 5 tahun lalu..........
aku adalah seseorang yang tak memahami maksud orang tuaku.

sebut saja aku D. dan dia adalah b.

aku mengenal b... sekitar satu tahun.... lama kelamaan perasaan ini menjadi aneh tak karuan. mungkin bisa cinta mungkin bukan... tapi rasnya pengen selalu disampingnya. padahal dia gak cantik2 amat....banyak teman2ku yang heran bahkan orangtuaku kaget melihatku bersama si b.......dari sinilah sebuah cerita dimulai..
dulu aku seorang penganngguran..bersama dia aku mencoba melamar pekerjaan disebuah pabrik anthena...hari demi hari waktu demi waktu hati ini semakin jatuh....gila karna dia. sampai aku lupa mengurus diri dan mengurus masadepanku sendiri.... selama tiga bulan aku dan b bekerja tanpa di gaji....karna  kami ditipu...dan hanya diberi janji2 belaka untuk mncukupi kebutuhanku aku kadang pulang minta uang kalo enggak aku ngamen bersama teman2... tiga bulan berlalu  kami memutuskan untuk pulang... anehnya aku ngak pulang kerumah tapi pulang kerumah saudaraku yang berdekatan dengan rumah si b... hanya untuk bisa selalu dekat dengan si b...astofirwoh, cinta benar2 membuat aku buta....tiap hari aku mengisi kesibukanku dengan membantu pekerjaan rumah....kalo siang aku kerja di rumah si b membuat roti.... tapi lama kelamaan usaha roti milik orangtuanya semakin bangkrut.... himpitan ekonomi membuat keluarga si b harus pindah kejakarta..aku tak bisa apa2 aku hanya bisa diam melihat di kejauhan...minggu demi minggu tak ada kabar sama sekali...aku pusing rasanya tak tahan seperti ini terus. aku memutuskan menyusulnya ke jakarta..  hanya bermodalkan uang 10.000. nekat.. dan alamat..  aku kejakarta numpang trek angkut beras...pertama kali aku ke tempat temanku minta kerjaan... alhamdulillah aku dapat kerjaan walaupun hanya sebagai kuli bangunan aku cupuk senang...sampai pada hari minggu aku kembali ketujuanku semula.aku coba menghubungi saudara2 si b yang ada didesa. dan akhirnya aku dapatkan juga alamatnya....langsung saja aku meluncur ke ciputat.sesampainya disana alangkah senang hatiku aku disambut dengan senyuman hangat oleh keluarganya...tapi tiada senyuman dimulutnya..tiada....rasa senang dihatinya., kenapa, apakah aku salah datang menyusulmu..dia hanya diam . membuat aku bingung....karena apa....hanya ada pertanyaan dipikiranku....aku bertahan selama satu minggu....tanpa ada jawaban yang pasti...akhirnya aku pergi ...tapi aku tak pulang......apakah ini jawaban kenapa orangtuaku melarangku berhubungan dengannya....
satu tahu berlalu aku pulang kampung....ibuku menagis melihatku.... 




.

Sabtu, 19 Desember 2009

ACHILLES



Kisah cinta mereka bermulai ketika salah seorang anak buah Achilles menemukan Briseis yang bersembunyi di sebuah goa, dan menyerahkan gadis itu ke Achilles sebagai wanita penghibur.
Kesan pertama yang diperlihatkan oleh Briseis adalah : Dia benci Achilles, karena kehebatannya di medan peran dan telah membunuh banyak orang untuk menang.
Tapi laki-laki itu malah mengancam akan membunuh Raja bangsa Sparta dan anak buahnya yang hendak menjadikan Briseis budak. Dan Briseis melarangnya. "Stop! Too many people have died today. If killing is your only talent, that's your curse" begitu katanya. Archilles pun akhirnya merelakan Briseis dibawa pergi oleh pasukan bangsa Sparta.
Beberapa hari kemudian, ketika bangsa Sparta mengalami kekalahan dalam perang, lagi-lagi Achilles menolong Briseis ketika Briseis hendak diberi cap besi panas yang menandakan bahwa perempuan itu adalah budak oleh pasukan Sparta. Ternyata setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Raja Sparta memberikan Briseis kepada pasukannya.

Walaupun Achilles telah menolongnya dua kali, tetap saja Briseis menunjukkan sikap yang tidak ramah terhadap Achilles.
Malam itu, diam-diam ketika Achilles sedang tidur, Briseis menodong Archilles sebuah pisau dilehernya. Achilles pun terbangun, tetapi dia tidak mencoba melawan. "Just kill me." katanya.
Tapi Briseis tetap diam saja, namun tidak juga mengubah posisi pisaunya. "If I don't kill you, you will kill more people." katanya meyakinkan dirinya sendiri. Tapi toh Briseis tetap diam saja bukannya menggoreskan pisau itu ke leher Archilles.
Melihat Briseis yang tetap diam saja, akhirnya Achilles mengambil tindakan. Dia mencengkram kedua bahu Briseis dengan tangannya, lalu menidurkan Briseis di sampingnya. And... with the knife on Achilles's neck, they started to kiss...
Sejak malam itu, mereka sadar bahwa mereka telah saling jatuh cinta.
Sementara itu, Perang Troya terus berlangsung. Hari itu Achilles memerintahkan pasukannya (yang berjumlah sangat sedikit) untuk kembali ke negaranya, karena Raja Sparta tidak menghargai bantuan Achilles untuk membantunya perang melawan Bangsa Troy.
Tetapi sepupu Achilles tidak setuju dengan tindakan itu. Dia menyamar menjadi Achilles. Dia menggunakan pedangnya, baju bajanya, topeng besinya, bahkan bertingkah seperti Achilles. Dia memerintahkan pasukan Achilles untuk berperang melawan bangsa Troy membantu bangsa Sparta.
Sayangnya, sepupu Achilles terbunuh dalam perang oleh Hector, Pangeran Troy, karena dia tidak sepiawai Achilles dalam berperang.

Achilles marah, dan bertekad untuk membunuh Hector. Briseis marah dan sedih. Dia ingin melindungi Hector yang juga sepupunya. Tapi apa daya, akhirnya Hector mati ditangan Achilles dan Achilles membawa mayatnya ke perkemahannya.

Malam setelah Hector terbunuh, diam-diam Raja Troy yang tidak lain adalah ayah Hector, Priam menyamar menjadi pria biasa dan mengunjungi perkemahan Achilles.

Raja Priam memohon kepada Achilles agar dia bisa mengambil mayat anaknya dan memakamkannya secara layak.

Achilles pun mengiyakan, dan saat itulah Raja Priam bertemu Briseis dan mengajaknya pulang. Briseis menatap Achilles ragu-ragu. Achilles mengangguk "You're free." Tapi Briseis diam saja sampai akhirnya Achilles memberikannya sebuah kalung dari kerang, dan menggenggam tangannya. Dan malam itu menjadi malam perpisahan mereka.

Di sisi lain Raja Sparta tetap tidak bisa tinggal diam, dia menyusun strategi baru untuk mengelabuhi Bangsa Troy. Dia membuat beberapa pasukannya terkena wabah penyakit dan membuat seolah-seolah seluruh pasukannya pulang kembali ke negaranya.

Raja Priam senang sekali begitu menemukan perkemahan pasukan Sparta sudah tiada, dan meninggalkan puluhan mayat bergelimpangan karena terkena penyakit, dan... sebuah kuda troya.


Kuda Troya adalah sebuah kuda kayu yang berukuran sangat besar, dan didalamnya tersembunyi banyak pasukan Sparta. Sayangnya, Bangsa Troy mengira itu adalah sebuah sesajen yang diperuntukkan kepada para dewa, dan mereka pun membawanya menembus dinding istana yang selama ini tidak pernah berhasil ditembus oleh bangsa manapun.

Bangsa Troy berpesta merayakan kemenangannya. Mereka menari dan tertawa.

Namun pada saat malam hari ketika semua Bangsa Troy terlelap, pasukan Sparta yang berada di dalam kuda itu mulai bergerak, mereka satu persatu keluar, dan membunuh serta memporak-porandakan kota bangsa Troy.

Diam-diam Achilles menjadi salah satu penumpang dari kuda Troya, namun dia punya satu misi yang berbeda : Menyelamatkan Briseis apabila terjadi sesuatu padanya. Achilles tahu dia tidak bisa menghentikan rencanya Raja Sparta.

Pada akhirnya Achilles berhasil menemui Briseis. Kali ini dia menyelamatkan Briseis dari pasukan yang hendak membunuhnya. Ketika Achilles memeluk Briseis dan hendak mengajaknya pergi, Paris (adik Hector yang juga sepupu Briseis) datang dan menghujamkan anak panahnya ke Achilles.


Briseis mencegah Paris, tapi tetap saja itu tidak berarti apa-apa. Paris terus saja menghujamkan anak panahnya ke tubuh Achilles. Pada akhirnya Achilles memeluk Briseis, dan berkata "It's allright." berulang kali, mencium Briseis dan menyuruhnya pergi bersama sepupunya.

Disitulah akhir hayat Achilles yang tangguh dan gagah berani

Kamis, 17 Desember 2009

KISAH CINTA ZAMAN BATU



Nama besar Roland Emmerich yang sudah menghasilkan The Patriot, Independence Day, Godzila dan The Day After Tomorrow, menjadi semacam jaminan saat film 10.000 B.C. dengan setting menceritakan kehidupan awal manusia 1 juta tahun yang lalu - dimana harimau saber-tooth dan raksasa mammoth masih berkeliaran di bumi - ini dirilis. Kembali terbayang fantasi kehebatan karyanya, saat kota New York City harus dicekam kegelapan oleh makhluk asing dengan piring terbangnya yang sangat nyata dalam Independence Day. Migrasi monster jepang, Godzilla, ke Amerika. Juga, efek menakutkan dari global warming dalam The Day After Tomorrow.

Di filmnya kali ini, Roland menghadirkan nuansa yang agak berbeda. Tapi dari judulnya, sebenarnya udah bisa ditebak bakalan seperti apa filmnya kali ini. Setting-nya adalah menceritakan kehidupan awal manusia 1 juta tahun. Cerita dimulai dengan ramalan yang diucapkan oleh tetua suku Yagahl, sekelompok suku yang terasing dibalik dataran tinggi pegunungan. Diramalkan, kedatangan seorang anak perempuan akan memunculkan penderitaan bagi suku mereka, namun juga akan memunculkan seorang pahlawan yang menjadi jodoh bagi wanita tersebut kelak. Hingga akhirnya waktu tersebut tiba. Gadis kecil yang sudah beranjak dewasa, Evolet (Camilla Belle) menjadi idola bagi D’Leh (Steven Strait) dan para pemuda lainnya. D’Leh adalah seorang pemburu muda yang memiliki semangat tinggi. Dia suka sekali berburu.

Saat mammoth liar berdatangan dan musim berburu dimulai, D’Leh berhasil menjadi pemenang sekaligus mendapatkan Evolet. Tapi dengan berjalannya waktu, sang pahlawan tidak bisa mengingkari. Dilubuk hati paling dalam, dia merasa tidak layak dinobatkan sebagai kepala suku. Dia merasa mammoth yg ditaklukannya bukanlah murni hasil perburuannya. Saat perburuan itu, dirinya dan sejumlah pemuda terseret jaring yg dibawa lari sang mammoth. Pemuda lain berhasil melepaskan pegangan pada jaring, sementara D’Leh tersangkut pada jaring tersebut. D’Leh terseret jauh hingga sang mammoth tidak sengaja menemui ajalnya di ujung tombak D’Leh.

Tidak lama setelah D’Leh mengembalikan tombak kepemimpinan dan Evolet. Saat dia menjauh mengasingkan diri dari kehidupan sukunya. Segerombolan pemburu misterius menyerang desa, dan Evolet menjadi tawanan bersama dengan yang lain, untuk dijadikan sebagai budak. D’Leh marah. Dia yakin, bahwa Evolet adalah jodohnya. Itu yang menyebabkan dia secepatnya ingin mencari orang-orang misterius tersebut, dan menyelamatkan Evolet. D’Leh lantas memimpin pasukan kecil yang dibentuknya. Dan kisah heroik D’Leh dimulai.

Di tengah-tengah perjalanan, pasukan kecil D’Leh selalu bertemu dengan suku lainnya. Alih-alih bertempur dengan suku lain, mereka malahan bergabung. Suku lain menganggap, D'Leh adalah sosok pahlawan yg akan membebaskan mereka dari serbuan pasukan manusia misterius, karena sosoknya sudah disebut-sebut para leluhur mereka, yg tertera dalam bentuk coretan gambar di sepanjang dinding gua. Seorang laki2 yang mampu bicara dengan harimau bergigi pedang. Ternyata suku lain juga pernah diserbu oleh sekumpulan manusia misterius, yang menyerang desa D’Leh. Pasukan kecil pimpinan D’Leh secara perlahan berubah menjadi pasukan tempur yang lumayan banyak. Di perjalanan yg penuh rintangan dan hambatan itu juga, mereka menemukan hal baru lainnya. Yaitu, peradaban yang sempat hilang, sebuah kerajaan besar yang menjadi sarang para perusuh dengan pyramid besar yang menjulang. D’Leh sadar. Bahwa perjalanan dan perjuangannya kali ini, nggak cuma mengemban misi menyelamatkan Evolet dan seluruh masyarakat yang harus menjadi budak dari maharaja yang tiran. Melainkan juga dalam misi menyelamatkan peradaban, dan kehidupan sukunya. Perjalanan yang menyita waktu dan tenaga sekaligus menjadi ajang pembuktian akan kebenaran ramalan sang tetua.

Ada beberapa kesalahan fakta, seperti jaman itu manusia purba hidup nomaden, tinggal di gua2 untuk menghindari serangan hewan buas, dan cuaca yg ekstrem. Dan satu lagi yang cukup menggelitik, ketika kamera menshoot close up kaki purba D'Leh sedang melintas dipekuburan mammoth, yang ada adalah, jemari kaki orang purba yang terawat rapi. Seperti habis pedikur.. hue he he he... ;)).

Pemandangan indah diperlihatkan film ini, ketika iring2an perahu berlayar merah, yang digunakan sekumpulan manusia misterius untuk mengangkut tawanan, melintas sungai yang berkelok indah bak ular. Penggambarannya cantik sekali. Dan sungai itu seolah tak bertepi.

Demi mengejar kesempurnaan penggambaran jaman purba, Lokasi syuting dilakukan di berbagai tempat. Tim produksi harus berlompatan dari satu lokasi, ke lokasi lainnya. Yang bikin repot, semua lokasi itu ga ada yang terletak di satu negara. Misalnya, mereka harus menaklukkan New Zealand dalam kondisi musim dingin yang ekstrem. Ini dilakukan demi mengejar scene yang menampilkan landscape gunung-gunung es. Sedangkan perburuan ke Namibia dilakoni demi mengejar kondisi padang pasir luas, dengan matahari yang bersinar terik. Bener-bener kontradiktif, deh!